Mario Teguh

Pelajaran hidup

0


Saat kau berumur 1 tahun dia menyuapi dan memandikanmu,
sebagai balasannya “KAU, MENANGIS SEPANJANG MALAM.”
Saat kau berumur 2 tahun dia mengajarimu bagaimana caranya
berjalan, sebagai balasannya “KAU KABUR SAAT DIA MEMANGGILMU.”

Saat kau berumur 3 tahun dia memasakkan semua makananmu
dengan penuh kasih sayang, sebagai balasannya “KAU BUANG
PIRING BERISI MAKANAN KE LANTAI.”Saat kau berumur 4 tahun
dia memberimu pensil warna, sebagai balasannya “KAU CORAT-
CORET DINDING RUMAH DAN MEJA MAKAN.”Saat kau berumur
6 tahun dia mengantarkanmu pergi ke sekolah, sebagai balasannya
“KAU BERTERIAK NGGA MAU.” Saat kau berumur 7 tahun dia
memberikanmu bola, sebagai balasannya “KAU LEMPARKAN BOLA
ITU KE JENDELA TETANGGA.”

Saat kau berumur 8 tahun dia membelikanmu ice cream,
sebagai balasannya “KAU TUMPAHKAN HINGGA MENGOTORI SELURUH BAJUMU.”
Saat kau berumur 13 tahun dia membayar mahal untuk Les private,
sebagai balasannya “KAU SERING BOLOS DAN JARANG BELAJAR.”


Saat kau berumur 14 tahun dia mengantarkanmu dan teman-temanmu ke bioskop,
sebagai balasannya “KAU MEMINTA DIA DUDUK DI BARIS YANG LAIN KARENA MALU.”
Saat kau berumur 15 tahun dia melarangmu melihat acara khusus orang dewasa,
sebagai balasannya “KAU TUNGGU DIA SAMPAI KE LUAR RUMAH.”

Saat kau berumur 16 tahun dia menyarankanmu untuk memotong rambut,
sebagai balasannya “KAU KATAKAN BAHWA DIA GA TAHU MODEL.”

Saat kau berumur 17 tahun dia membayar biaya sekolah,
sebagai balasannya “KAU GUNAKAN UANGNYA UNTUK FOYA FOYA DAN MABUK MABUKAN.”
”Saat kau berumur 18 tahun dia sedang menunggu telepon yang penting,
sebagai balasannya “KAU PAKAI TELEPON SEMALAM SUNTUK.”

Saat kau berumur 18 tahun dia menangis terharu karena kau lulus SMU,
sebagai balasannya “KAU BERPESTA DAN MABUK MABUKAN DENGAN
TEMANMU SAMPAI PAGI.”
Saat kau berumur 19 tahun dia membayar biaya kuliahmu dan mengantarkanmu
ke kampus pada hari pertama masuk, sebagai balasannya “KAU MINTA
DITURUNKAN JAUH DARI PINTU GERBANG AGAR KAU TIDAK MALU DI DEPAN
TEMAN-TEMANMU.”Saat kau berumur 20 tahun dia bertanya dari mana saja
seharian ini,Apa sudah beribadah? sebagai balasannya “KAU MENJAWAB, ‘AH
IBU CEREWET AMAT.’”

Saat kau berumur 21 tahun dia bertanya ingin seperti apa karirmu di masa depan,
sebagai balasannya “KAU BERKATA, AKU TIDAK INGIN SEPERTI IBU.’”
Saat kau berumur 23 tahun dia memelukmu dengan haru saat kau lulus
perguruan tinggi, sebagai balasannya “KAU TIDAK USAH DATANG KARENA SAYA
HANYA LULUS D3.”
Saat kau berumur 25 tahun dia memelukmu dengan haru saat kau diterima bekerja,
sebagai balasannya “KAU HABISKAN UANG GAJIMU UNTUK TEMAN2 TANPA
TERPIKIR UNTUK MEMBANTUNYA.”
Saat kau berumur 30 tahun dia membantu membiayai pernikahanmu,
sebagai balasannya “KAU PINDAH KE KOTA LAIN YANG JARAKNYA LEBIH DARI 500 KM.”
Saat kau berumur 31 tahun dia menitipkan uang warisan hasil penjualan rumah,
sebagai balasannya “KAU PAKAI UNTUK MODAL USAHA TANPA MEMBERITAHUNYA”
Saat kau berumur 32 tahun dia menelepon untuk memintamu untuk mengantarkan
ke undangan salah satu kerabatnya, sebagai balasannya “KAU JAWAB, ‘IBU SAYA
SIBUK SEKALI.’”

Saat kau berumur 50 tahun dia terbaring sakit sehingga perlu perawatanmu,
sebagai balasannya “KAU BACA SEBUAH ARTIKEL TENTANG PENGARUH
NEGATIF ORANG TUA YANG MENUMPANG TINGGAL DI RUMAH ANAK-ANAKNYA.”


DAN HINGGA SUATU HARI DIA MENINGGAL DENGAN TENANG DAN
TIBA-TIBA KAU TERINGAT BANYAK HAL YANG BELUM KAU LAKUKAN UNTUK DIA,
PERASAAN BERSALAH DATANG MENGHANTAM HATIMU TANPA AKHIR.** 

Hargailah Pasangan Hidupmu

0


Sesungguhnya ...

Sumber segala kedamaian, bukanlah karena benda mati.
Sumber segala kebahagiaan, bukanlah karena posisi.

Sumber segala kebahagiaan hidup
Berasal dari dalam hati
Karena hati, adalah alat yg diciptakanNya
Untuk membuat kita terkoneksi langsung
Dengan Sang Pencipta Abadi kita ...

Sebab,
Tuhan menciptakan manusia berpasang2an
Tuhan menciptakan pasangan untuk kita
Tuhan yang mengerti segala rahasia
Tuhan yang mengerti segala yg kita butuhkan dalam hidup
Maka diciptakanNya lah pasangan yg tepat untuk kita.

Maka sadarilah sobat,

Yang membuat hati senang bukanlah karena uang
Tapi pasangan hidup yg penuh sayang

Yang membuat hati gembira bukanlah karena narkoba
Tapi pasangan hidup yg setia

Yang membuat hati nyaman bukanlah karena jabatan
Tapi pasangan hidup yg pengertian

Yang membuat semangat berkobar bukanlah karena mobil berjajar
Tapi pasangan hidup yg penyabar

Yang membuat hati damai sejahtera bukanlah karena tahta
Tp pasangan hidup yg taat beragama

Yang membuat hati penuh syukur bukanlah karena makmur
Tapi karena pasangan hidup yg jujur

Yang membuat hati bahagia bukanlah karena banyak harta
Tapi pasangan hidup yg lembut tutur bahasanya

Yang membuat hidup penuh sukacita bukanlah karena intan permata
Tapi pasangan hidup yg penuh cinta

Yang membuat hidup penuh berkat bukanlah karena rumah bertingkat
Tapi pasangan hidup yg berhati tulus dan taat

Oleh sebab itu,

Wahai para suami, kasihilah istrimu!
Wahai para istri, hormatilah suamimu!

Wahai para suami, sayangilah istrimu!
Wahai para istri, hargailah suamimu!

Sebab mereka adalah pemberian Tuhanmu
Yang diciptakan dan dirancang khusus olehNya untuk mendampingimu.

Karena jika di dalam rumah tangga,
Barangsiapa tidak saling mengasihi dan menghormati
Barangsiapa tidak saling menyayangi dan menghargai!
Sebenarnya mereka sedang menciptakan neraka di dalam dunia!

Sebab,
Barangsiapa yang sudah dipersatukan di hadapan Tuhan
Tidak boleh diceraikan oleh iblis yg merasuk ke dalam hati manusia!!!

Hati kita adalah kepunyaan abadi Tuhan kita,
Jangan pernah biarkan iblis berkuasa atas apa yg dimiliki oleh Tuhan kita.

Tunjukkan cintamu pada pasangan hidupmu wahai sobat setia.
Dan buatlah Tuhan kita tersenyum karenanya.

Berikan Cintamu Kepada orang Tua

0


“Cinta orang tua sepanjang masa, cinta anak sepanjang galah.”
Master Cheng Yen pernah berkata,”2 hal yang tidak bisa ditunda
adalah beramal dan berbakti kepada tua Anda”.

Konon ada sepasang suami istri lansia hidup di pedesaan di daerah terpencil.
Sang suami adalah seorang profesor dan mantan dosen yang sudah pensiun
10 tahun lalu. Sejak 10 tahun pula pasangan tersebut hidup di desa, menjalankan
aktifitas berkebun, membaca, jalan-jalan, dan seterusnya selalu bersama-sama.

Suatu hari, sang istri tiba-tiba meninggal dunia saat istirahat.
Kenyataan tersebut sangat memukul sang profesor. Ia tak pernah menduga akan
kehilangan satu-satunya teman hidup yang mencintai dan setia menemani
di usia senjanya.

Dua minggu berlalu, tetapi sang profesor mulai bertingkah aneh.
Ia membagi-bagikan bunga kepada para tetangga dan mengembalikan semua buku
yang pernah ia pinjam. Ia bahkan menemui seorang notaris dan menitipkan surat wasiatnya.

Pada suatu malam, ia menulis surat wasiat lagi.
Di hadapannya sudah tersedia sebotol racun yang akan segera ia tenggak agar
dapat menyusul cintanya yang sudah pergi mendahului. Belum sempat ia meraih
botol racun tersebut, tiba-tiba telponnya berdering.

Dengan terpaksa ia bangun dari tempat duduk dan meraih gagang telpon.
Di seberang telpon ia mendengar suara yang sangat ia kenal. “Ayah, saya
sekarang ada di bandara. Saya ingin pulang ke rumah dan mendampingi ayah,”
ujar putri satu-satunya.

Profesor tersebut sangat bahagia mendengar kabar tersebut.
Ia merasa masih disayangi dan dicintai. Serta merta ia mengurungkan niat
minum racun. Suatu ketika ia bercerita kepada salah seorang temannya, “Sesuatu
yang paling berkesan sehingga saya urung bunuh diri, bukanlah ilmu pengetahuan,
dokter jiwa, atau kekayaan, melainkan perasaan dicintai.”

Suatu ketika nanti akan tiba saat kehadiran kita sangat dibutuhkan oleh orang tua,
nenek dan kakek, atau siapapun yang telah merawat dan membesarkan kita.
Bila saat tersebut tiba, mungkin mereka tak pernah mengaku atau berterus terang
bahwa mereka sangat membutuhkan kehadiran kita.

Keadaan mereka mungkin mirip dengan keadaan kita sewaktu masih bayi dan
sangat membutuhkan kasih sayang and perlindungan mereka.
Sekarang mereka membutuhkan kita seperti kita dulu membutuhkan mereka untuk
dapat bertahan hidup; mandi, makan, berpakaian dengan layak, dan lain sebagainya.
Mungkin kita tak pernah ingat semua kebaikan mereka, tetapi kita harus pahami
bahwa mereka telah mencurahkan kasih sayang dan perhatian terbaik untuk kita.

Seiring berjalannya waktu, orang-orang yang telah berjasa itu akan memasuki usia
senja. Lalu apakah kita sudah mempersiapkan segala hal untuk membahagiakan
dan memberikan rasa nyaman kepada mereka? Tentu saja kita akan memerlukan
sejumlah dana, kesabaran atau kemampuan selalu bersikap baik kepada mereka.
Mungkin akan terasa berat memberikan perhatian lagi kepada mereka,
tetapi cobalah menyimak beberapa hal berikut ini agar kita selalu dapat mengingat
perhatian dan kasih sayang mereka yang luar biasa.

Ingatlah bahwa merekalah yang menjadikan diri Anda seperti sekarang ini.
Mereka memperhatikan semua kebutuhan Anda, setidaknya sampai usia Anda 10 tahun.
Ketika kita masih bayi, mereka tak segan mengganti popok, memandikan, menimang,
dan kurang tidur karena harus menjaga Anda.
Pikirkan bahwa sangat banyak yang telah mereka lakukan untuk Anda.
Mereka selalu memberikan yang terbaik untuk Anda.
Mereka memilih Anda hadir ke dunia dengan memberi Anda segala yang terbaik
dengan sekuat tenaga dan seluruh kemampuan mereka.
Adakah tanda cinta lain yang lebih penting dari semua itu?

Mereka telah banyak berkorban agar Anda mendapatkan kehidupan yang
lebih baik dibandingkan dengan kehidupan mereka sendiri.
Apakah Anda sudah mengetahui dan menghargai hal itu?
Tidakkah Anda ingin melakukan hal yang sama untuk mereka?
Saya hanya ingin menyampaikan bahwa mereka telah berjuang dan
berkorban lebih banyak dari yang pernah Anda dengar atau ketahui.
Mereka berusaha keras agar kehidupan Anda relatif lebih mudah.
Tidakkah Anda ingin membalas segala yang telah mereka berikan?
Sebab mereka berhak mendapatkan kehidupan yang layak, setidaknya
kehidupan yang sama seperti yang telah mereka usahakan untuk Anda.

Banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai bentuk cinta kita kepada orang tua
atau orang-orang yang telah membesarkan kita. Salah satunya adalah dengan
mengajak mereka berkomunikasi. Gunakanlah kata-kata yang baik, dan jangan
pernah menggunakan kata-kata negatif atau kasar karena pasti hal itu akan
membuat hati mereka terluka.

Berikan yang terbaik untuk mereka dengan sepenuh hati.
Luangkan waktu bersama, bersikap menyenangkan serta menentramkan hati mereka.
Jangan segan jika harus mengagendakan waktu atau biaya ekstra untuk menyenangkan
atau untuk perawatan kesehatan ketika mereka sakit.

Mulailah memberikan yang terbaik untuk mereka sekuat tenaga,
sebagai bentuk cinta kita terhadap mereka. Sebab jika mereka sudah tidak ada,
Anda tidak akan pernah lagi mendapatkan kesempatan membalas cinta kasih mereka.
Sekali lagi, jika bukan dari sekarang, belum tentu esok masih ada kesempatan!

Popular Posts

flashovertex

 

global

Wheater

bloguez.com

flagcounter

free counters